BLORA.SUARAMERDEKA.COM - Keprihatinan dirasakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Negeri Semarang (Unnes).
Yakni atas maraknya kasus pelecehan seksual di kampus yang berdomisili di Kecamatan Gunungpati Kota Semarang tersebut.
Bahkan, dari 133 responden sebanyak 59 orang mahasiswi nya mengaku pernah menjadi korban pelecehan seksual.
Tentu saja, kondisi tersebut menjadi keprihatinan semua pihak. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Anti Kekerasan Seksual BEM Keluarga Mahasiswa UNNES, Siti Nur Dzakiyyatul Khasanah menjelaskan hal itu secara rinci.
"Rincian 93,38 persen korban perempuan dan 6,02 persen korban laki-laki dan paling banyak berstatus mahasiswa dengan 92,48 persen disusul oleh karyawan sebanyak 4,51 persen, dosen 0,75 persen dan alumni 2,26 persen,” ujar Siti dikutip dari infosemarangraya.pikiran-rakyat.com berjudul ‘Kasus Pelecehan Seksual di UNNES Tinggi, BEM UNNES: Kebanyakan Korban Tak Berani Melapor’, Sabtu (16/10/2021).
Selain itu, dalam survei tersebut juga termuat hasil yang menyatakan bahwa sebanyak 72,9 persen korban tidak melakukan pelaporan terhadap kasus yang dialaminya.
“Sisanya sudah melapor ke pihak atau lembaga yang berwenang,” terangnya.
Siti menilai, kasus pelecahan seksual yang terjadi di kampus seperti fenomena gunung es dengan jumlah kasus yang sebenarnya terjadi masih belum dapat dipastikan.
Hal ini dipicu karena tidak banyak penyintas yang berani melapor.
Artikel Terkait
Korwil BEM Pesantren Soroti Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM), Desak Pelaku Ditindak Tegas
BEM KM Unnes Dorong Diterbitkannya Aturan Kekerasan Seksual di Lingkungan Pendidikan Tinggi
Cari Loker? Buruan ikut Virtual UNNES Career Expo 2021, Simak Info Lengkapnya