BLORA.SUARAMERDEKA.COM - Penemuan jari manusia dalam sayur lodeh masih diselidiki Polres Belu, Polda Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Kami sudah periksa beberapa saksi, termasuk pemilik warung yang menjual sayur lodeh tersebut," kata Kapolres Belu AKBP Yosep Krisbianto saat dihubungi dari Kupang, seperti dilansir Antara, Senin 12 Desember 2022.
Sebelumnya diberitakan kasus penemuan potongan jari manusia dalam sayur lodeh, di salah satu warung makan di daerah Belu Musa Tenggara Timur (NTT).
Baca Juga: Bungkam Kroasia 3-0, Argentina Melangkah ke Final Piala Dunia
Petugas dalam hal ini tim penyidik dari Polda Nusa Tenggara Timur sudah memeriksa pemilik warung dan pemilik pabrik tahu. Namun tidak ada yang tahu asal muasal potongan jari tersebut
Polisi juga sudah memeriksa semua karyawan yang bekerja di warung itu, tetapi tak ditemukan luka potong di jari masing-masing.
"Kita sudah tanya langsung ke dokter juga, dan sudah ada konfirmasi dari dokter bahwa itu benar potongan jari manusia," ujar dia.
Baca Juga: 7 Weton Tahan Resesi di Tahun 2023 Diprediksi Akan Meraih Kejayaan, Bukannya Bangkrut Malah Sukses
Tim penyidik dari Polres Belu akan terus melakukan pengungkapan pemilik jari yang ditemukan di dalam makanan itu.
Sebelumnya, dua orang warga Desa Manleten, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, dibuat heboh oleh penemuan diduga ibu jari manusia pada makanan yang mereka pesan di warung.
Kepala Polsek Tasifeto Timur Ipda Mahrim membenarkan kejadian ini. Menurut dia, hal ini telah dilaporkan ke Polsek Tasifeto Timur oleh seorang warga bernama Petrus Watu (30), warga Desa Haitimuk, Kecamatan Weliman, Kabupaten Malaka.
Pada saat mengambil sayur untuk dimakan, Watu kaget karena melihat sepotong daging ujung jari kuku manusia, yang tercampur pada sayur itu.*
Artikel Terkait
Sah! Kaesang Pangarep dan Erina Gudono Resmi Menjadi Suami Istri
Terkait Lambannya Proses Penanganan Laporan Agus Hartono, Kamaruddin: Harusnya Bisa Lebih Cepat
Dinilai Melakukan Monopoli Terhadap Seluruh Masalah Kesehatan, Begini Tanggapan IDI
Tim Relawan Gempa Cianjur Terjun ke Nagrak, Berkomitmen Bantu Korban Terdampak
Bupati Meranti Menyebut Pegawai Kemenkeu Adalah Setan, Begini Tanggapan Yustinus Prastowo