BLORA.SUARAMERDEKA.COM - Muncul ratusan kasus gagal ginjal akut pada anak, penyakit tersebut dirasakan misterius.
Kasus gagal ginjal akut pada anak tersebut menyerang anak usia 1 sampai 5 tahun.
Terdapat total 189 kasus gagal ginjal akut pada anak di Indonesia berdasarkan hasil investigasi Kemenkes terbaru.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Cancer Sabtu 22 Oktober 2022: Manfaatkan Setiap Peluang yang Ada
"Di 18 Oktober 2022 lalu, sebanyak 189 kasus paling banyak didominasi anak satu hingga lima tahun," ujar dr Yanti, seperti yang blora.suaramerdeka.com kutip dari ayobandung.com.
Kasus gagal ginjal akut pada anak terus mendapat perhatian dari Kemenkes, BPOM dan stakeholder terkait.
Terdapat 3 senyawa kimia berbahaya yang terdapat pada pasien kasus gagal ginjal akut pada anak yakni etilen glikol, dietilen glikol, dan ethylen glycol butyl ether atau EGBE.
"Kemenkes sudah meneliti bahwa pasien balita yang terkena AKI (accute kidney Injury) terdeteksi memiliki 3 zat kimia berbahaya (ethylene glycol-EG, diethylene glycol-DEG, ethylene glycol butyl ether-EGBE)," terang Kepala Biro Komunikasi Kemenkes, dr. Siti Nadia Tarmizi, kepada awak media, Kamis 2O Oktober 2022 dilansir dari ayobandung.com.
Baca Juga: Gara-gara Pamer Mobil Mewah dari Hasil Sedekah, Wirda Mansur Panen Hujatan Netizen
Kasus gagal ginjal akut pada anak yang terjadi secara misterius tersebut adalah kondisi dimana ginjal tak bisa membuang zat racun dan cairan berlebih.
Selain itu dalam gagal ginjal akut pada anak, kondisi ginjal tidak bisa menyeimbangkan cairan dan elektrolit dengan optimal.
Nadia sendiri menambahkan tiga bahan kimia ini memang biasanya ditemukan dalam obat sirup sebagai pelarut dan umumnya tak bahaya.
Sehingga, harusnya tiga bahan kimia ini tak berbahaya bahkan menyebabkan gagal ginjal akut pada anak.