Profil Polwan Cantik AKP Rita Yuliana yang Dikaitkan dengan Ferdy Sambo Dalam Kasus Kematian Brigadir J

BLORA.SUARAMERDEKA.COM - Nama polwan cantik AKP Rita Yuliana baru-baru ini viral akibat dikaitkan dalam kasus yang melibatkan Irjen Ferdy Sambo atas kematian Brigadir J di kediamannya.

Nama Rita Yuliana tersebut muncul di media sosial twitter diduga memiliki hubungan dengan Irjen Ferdy Sambo.

Pengacara keluarga Brigadir J juga meminta bahwa semua pihak, termasuk "Akpol cantik 2013" harus dimintai keterangan terkait kasus penembakan di rumah Ferdy Sambo.

Baca Juga: Putri Candrawati Pernah Beri Hadiah Spesial pada Brigadir J Ini, Pengacara: Ibu Putri Sangat Sayang...

"Dia juga harus dimintai keterangan,” ujar Kamaruddin, Rabu 20 Juli 2022.

Sebelumnya, sebuah akun Twitter @m_mokoginta mencuit kisah yang menyebut nama AKP Rita Yuliana.

Baca Juga: Sosok Polwan Cantik Rita Yuliana Dikaitkan dengan Kasus Ferdy Sambo, Ada Apa?

Polwan cantik ini sebelum namanya mencuat giat memposting berbagai aktivitasnya, namun setelah namanya trending di Twitter dan masuk menjadi Google Trend, akun Instagramnya, yakni @ritasorchayuliana, kini ditutup menjadi privat.

Mereka yang belum terkoneksi dengan akun tersebut tidak dapat melihat foto-foto maupun aktivitasnya.

Siapakah AKP Rita Sorcha Yuliana?

Yang dimaksud Akpol cantik 2013 oleh pengacara Brigadir J, adalah polwan yang saat ini bekerja di Polda Metro Jaya, setelah dimutasi pada Desember 2021.

Polwan cantik lulusan Akademi Polisi tahun 2013 ini sebelumnya bertugas di Polres Lombok Timur Polda NTB, menjabat sebagai Kasat Lantas.

Masih bisa terlihat diakun Twitternya @SorchaYuliana berbagai tautan dan pemberitaan atas prestasinya. Salah satunya, ketika ia menjabat Kasat Lantas di Lombok Timur, ia menambahkan fasilitas vaksin di layanan SIM.

Masih terlihat di postingan Twitternya, tertanggal 20 Juni 2021, Rita, yang kala itu menjabat Kasat Lantas Polres Lombok Timur dan masih berpangkat Iptu, menggagas fasilitas vaksin di Layanan SIM kepada pemohon pembuat Surat Izin Mengemudi.

Ia sempat mengatakan kepada wartawan bahwa program yang digagasnya merupakan tindak lanjut dalam proses "tracing" warga dalam program Batalyon Vaksinator yang diinisiasi oleh Kapolda NTB kala itu Irjen Pol. Mohammad Iqbal.