BLORA.SUARAMERDEKA.COM - Deltacron merupakan varian kombinasi dari Delta yang memiliki karakteristik memicu kesakitan dengan gejala berat, sementara omicron sangat mudah menular.
Kombinasi keduanya sangat mudah menembus pertahanan imun seseorang kemudian menaikkan kegawatan gejala saat tertular.
Ketua Satuan Tugas COVID-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban mengatakan hingga saat ini varian Deltacron belum terdeteksi di Indonesia.
Baca Juga: China Memberikan Dukungan Penuh Terkait Presidensi G20 Indonesia
Zubairi juga mengatakan bahwa mutasi gabungan dari varian delta dan omicron tersebut belum sampai pada tahap mengkhawatirkan.
"Deltacron menyebar ke banyak orang lain namun jumlah orang dengan deltacron tidak terlalu banyak, belum masuk perhatian dan kekhawatiran kita," ujarnya.
"Untungnya, tidak demikian yang terjadi (di Indonesia). Tidak terlalu menyebar dan tidak amat mematikan," imbuh Zubairi.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Aries, 21 Maret 2022: Berhati-hatilah! Stres Dapat Mempengaruhi Kesehatanmu Hari Ini
Baca Juga: Bagas/Fikri Raih Kemenangan All England 2022, Mohammad Ahsan: Mereka Pantas Mendapatkannya!
Kemunculan deltacron sendiri dianggap sebagai sifat alami dari virus agar tetap hidup dengan memanfaatkan tubuh manusia sebagai inang agar dapat bertahan.
Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan bahwa Kemenkes belum mendeteksi kemunculan deltacron di Indonesia.
Dirinya mengungkapkan situasi pandemi COVID-19 di Indonesia masih didominasi varian omicron beserta sejumlah subvariannya dan belum ada tanda-tanda munculnya deltacron.
"Hingga saat ini pemerintah belum mendeteksi kasus varian deltacron di Indonesia, kami akan terus memantau," ucap Nadia.