Pandemi BRT Semarang Rugi Rp21 Miliar, Penumpang Mulai Sepi

- Rabu, 8 Desember 2021 | 17:20 WIB
BRT Trans Semarang singgah di halte. (suaramerdeka.com/dok)
BRT Trans Semarang singgah di halte. (suaramerdeka.com/dok)

BLORA.SUARAMERDEKA.COM - Pandemi Covid 19 berdampak terhadap semua sektor.

Salahsatunya yakni sektor transportasi. Seperti halnya bus rapid trans (BRT) Semarang.

Hal itu diakui oleh Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Semarang Endro P Martanto.

Dijelaskan Endro, kerugian BRT Semarang selama oandemi mencapai Rp21 miliar.

Baca Juga: Trending Kasus Pelecehan Seksual Pengasuh Pondok Tahfiz Al Ikhlas Bandung, Korban Belasan Anak Sampai Hamil

“Lantaran tingkat okupasi penumpang menurun 60 persen selama pandemi Covid 19,” Endro beberapa waktu lalu.

Penurunan penumpang disebabkan adanya aturan protokol kesehatan mengenai pembatasan kapasitas pada setiap armada bus.

"Keterisian penumpang seluruh koridor di Semarang hanya 40 persen, misalnya semester I 2021 sampai semester II 2021 keterisian penumpangnya hanya 40 persen,” ujarnya.

Turun drastis karena aturan physical distancing, maka frekuensi perjalanan BRT dipangkas dari awalnya satu koridor melayani tujuh trip.

Baca Juga: Trending! Mahasiswi Cantik Bunuh Diri Usai Diperkosa Diduga Oknum Polri

Kinj dikurangi jadi empat trip.

Selain ada pembatasan protokol kesehatan, kondisi penumpang BRT berkurang dengan adanya aturan pembelajaran daring bagi para pelajar, perguruan tinggi, hingga karyawan swasta.

"Padahal okupasi penumpang banyak didominasi pelajar, mahasiswa sampai karyawan swasta,” terangnya.

Dishub mengakui selama tahun 2020 hingga 2021 menjadi momen terberat bagi transportasi BRT di Semarang.

Halaman:

Editor: Eko Wahyu Budi

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X