BLORA.SUARAMERDEKA.COM - Regulator digital top Eropa memperingatkan CEO Twitter Elon Musk pada hari Rabu 30 November 2022 bahwa lebih banyak yang harus dilakukan untuk mengatasi disinformasi guna mematuhi hukum Uni Eropa.
Dalam panggilan video dengan Elon Musk, Komisaris Pasar Internal Uni Eropa, Thierry Breton mengatakan lebih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk membuat Twitter sejalan dengan aturan Brussel.
"Saya menyambut pernyataan niat Elon Musk untuk menyiapkan Twitter 2.0 untuk DSA, tapi mari kita perjelas juga bahwa masih ada pekerjaan besar di depan,"
"Twitter harus menerapkan kebijakan pengguna yang transparan, memperkuat moderasi konten secara signifikan dan melindungi kebebasan berbicara, mengatasi disinformasi dengan tekad dan membatasi iklan bertarget," tutur Thierry Breton.
Baca Juga: MUI Jember Keluarkan Fatwa Haram Joget Pargoy, Apa Alasannya?
Elon Musk tidak segera menanggapi posting Bretton, tetapi dalam tweet terpisah yang membalas pengguna lain, di bawah kepemimpinan sebelumnya, ia mengatakan bahwa Twitter telah menjadi kegagalan kepercayaan dan keamanan untuk waktu yang sangat lama.
"Twitter 2.0 akan jauh lebih efektif, transparan, dan adil," ucap Elon Musk.
DSA disahkan tahun lalu dan akan mulai berlaku tahun depan setelah Twitter memiliki waktu untuk mematuhi mandat Uni Eropa yang lebih keras untuk menghapus konten yang berbahaya atau sengaja menyesatkan.
Perusahaan yang melanggar aturan dapat didenda hingga 6% dari omzet global mereka atau bahkan dilarang berbisnis di Uni Eropa, pasar besar dengan lebih dari 440 juta orang.
Artikel Terkait
Resmi Menyatakan Tak Hadir Dalam KTT G20, Ini Alasan Vladimir Putin
Karyawan Tidak Bisa Bekerja dari Rumah, Elon Musk Menetapkan Aturan Kerja 80 Jam Seminggu
Mendapat Serangan Rudal Diduga dari Militer Rusia, Presiden Polandia: Tidak Ada Bukti
PM Rishi Sunak: Inggris Mengajukan Kesepakatan Perdagangan Bebas Baru dengan India
Elon Musk Menuduh Apple Mengancam Akan Menghapus Twitter dari App Store