BLORA.SUARAMERDEKA.COM - Dalam serangkaian tweet pada hari Senin 28 November 2022 kemarin, Elon Musk menuduh Apple Inc mengancam akan melarang Twitter dari AppStore milik mereka.
CEO miliarder Twitter dan Tesla itu mengatakan Apple menekan Twitter tentang tuntutan moderasi konten.
Langkah tersebut, yang belum dikonfirmasi oleh Apple, bukanlah hal yang aneh mengingat perusahaan secara rutin menegakkan aturannya dan sebelumnya telah menghapus aplikasi seperti Gab dan Parler.
Parler, yang populer di kalangan konservatif AS, akan diperkenalkan kembali oleh Apple pada 2021 setelah aplikasi tersebut memperbarui konten dan praktik moderasinya, kata perusahaan itu saat itu.
Baca Juga: Piala Dunia 2022: Brasil vs Swiss, Tim Samba Menang dengan Skor Tipis 1-0
"Apple sebagian besar menghentikan iklan di Twitter. Apakah mereka membenci kebebasan berbicara di Amerika?," tulis Elon Musk dalam unggahan Twitter dikutip dari Hindustan Times.
Dia kemudian menandai akun Twitter CEO Apple Tim Cook pada postingan yang lain sembari menanyakan tentang kebijakan dari Apple Inc tersebut.
Namun hingga kini, pihak Apple belum juga memberi tanggapan terkait cuitan Elon Musk itu.
"Tidak jelas bagi saya seberapa jauh ide itu masuk ke dalam rantai makanan Apple dan tanpa mengetahuinya, tidak jelas seberapa serius mengambil semua ini," kata Randal Picker, seorang profesor di University of Chicago Law.
Artikel Terkait
Beri Apresiasi Kepada Indonesia Terkait LPS, Mantan PM Selandia Baru: Ini Hal yang Fantastis
Resmi Menyatakan Tak Hadir Dalam KTT G20, Ini Alasan Vladimir Putin
Karyawan Tidak Bisa Bekerja dari Rumah, Elon Musk Menetapkan Aturan Kerja 80 Jam Seminggu
Mendapat Serangan Rudal Diduga dari Militer Rusia, Presiden Polandia: Tidak Ada Bukti
PM Rishi Sunak: Inggris Mengajukan Kesepakatan Perdagangan Bebas Baru dengan India