BLORA.SUARAMERDEKA.COM - Presiden AS, Joe Biden mengumumkan paket bantuan militer senilai 800 juta dolar untuk Ukraina pada Rabu 13 April 2022 ketika jaksa internasional menyatakan sekutu Barat yang dilanda perang itu sebagai tempat kejahatan di tengah kekhawatiran serangan besar-besaran yang diubah Rusia.
Pengumuman itu datang dengan militer Rusia mengancam akan menyerang pusat komando Ukraina di ibukota Kyiv jika pasukan Ukraina terus menyerang wilayah Rusia.
"Kami melihat upaya pasukan Ukraina untuk melakukan sabotase dan menyerang wilayah Rusia. Jika kasus seperti itu berlanjut, angkatan bersenjata Rusia akan menyerang pusat pengambilan keputusan, termasuk di Kyiv," kata Kementerian Pertahanan Rusia dikutip dari Hindustan times.
Baca Juga: 10 Tahun Perjalanan RUU Tindak Pidana Kekerasan Seksual
Baca Juga: Menjadi Perdebatan Antara Luhut dan Mahasiswa UI, Apa Itu Big Data?
Peringatan itu memicu alarm di kota terbesar Ukraina, karena Moskow diyakini memfokuskan kembali tujuan perangnya menarik diri dari Kyiv setelah gagal merebutnya dan mengalihkan perhatian ke selatan dan timur.
Biden menuduh Presiden Vladimir Putin melakukan genosida, namun pihak Rusia membantah saat mereka mendapat sorotan yang meningkat atas kekejaman yang ditemukan di kota-kota sejak ditinggalkan oleh pasukannya.
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mendukung Biden tetapi Prancis dan Jerman menolak untuk mengikuti.
Hal itu lantas menarik kemarahan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, yang mengecam sikap pemimpin Prancis, Emmanuel Macron sangat menyakitkan bagi Ukraina.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Scorpio, 14 April 2022: Harian, Kesehatan, Cinta, dan Karir
Baca Juga: Ramalan Zodiak Libra, 14 April 2022: Harian, Kesehatan, Cinta, dan Karir
Pentagon mengatakan telah mencari untuk memberi Ukraina senjata yang akan memberi mereka sedikit lebih banyak jangkauan dan jarak, dengan Kyiv bersiap untuk eskalasi besar kekerasan di wilayah Donbas timur.
Pengiriman baru AS akan mencakup pengangkut personel lapis baja, helikopter dan beberapa peralatan berat yang sebelumnya ditolak Washington untuk dikirim ke Ukraina karena takut meningkatkan konflik dengan Rusia yang bersenjata nuklir.
Sebelum mengumumkan bantuan, Biden berbicara dengan Zelensky selama sekitar satu jam.
"Kami berjanji untuk memberi Ukraina kemampuan untuk mempertahankan diri," ujar salah satu staff Gedung Putih.
Artikel Terkait
Volodymyr Zelensky Menceritakan Kengerian Kejahatan Perang Rusia dalam Pidato Dewan Keamanan PBB
Menteri Luar Negeri Inggris Berikan Pernyataan 'Usia Keterlibatan dengan Rusia Telah Berakhir'
PBB Menangguhkan Rusia dari Badan Hak Asasi Manusia Atas Kekejaman di Ukraina
Rusia Diduga Luncurkan Serangan Rudal ke Stasiun Kereta Ukraina, 52 Orang Ditemukan Tewas
Negara Barat: Pasukan Rusia Menderita Kerugian yang Sangat Tinggi di Ukraina