7 Perwira Pengintai Rusia Menangis Sembari Meminta Maaf Terhadap Ukraina

- Kamis, 17 Maret 2022 | 09:16 WIB
Ilustrasi Invasi Rusia ke Ukraina. (Instagram./zelenskiy_official)
Ilustrasi Invasi Rusia ke Ukraina. (Instagram./zelenskiy_official)

BLORA.SUARAMERDEKA.COM - Beberapa tentara Rusia berhasil diamankan oleh pihak Ukraina.

Sembari menangis, tentara-tentara tersebut meminta maaf atas apa yang telah mereka lakukan terhadap Ukraina.

Sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memberi pernyataan bahwa tentara musuh yang ingin berdamai akan diperlakukan secara layak.

Baca Juga: Drama Bocor Saat Bertanding, Kevin/Marcus Sabet Kemenangan Babak Pertama di All England 2022

Baca Juga: Ramalan Zodiak Virgo Hari Ini, 17 Maret 2022: Harian, Kesehatan, Cinta, dan Karir

Mendengar hal ini banyak tentara Rusia yang memilih untuk menyerah dan mengakui kekalahan mereka.

Tentara-tentara tersebut merupakan 7 perwira pengintai pasukan Rusia yang menyerahkan diri minggu lalu.

Ketujuh perwira pengintai tersebut mengutarakan permintaan maaf mereka di hadapan media yang berkangsung di Kantor Berita Interfax Ukraina.

“Saya minta maaf atas nama pasukan, untuk setiap rumah, setiap jalan, setiap warga Ukraina, orang tua, wanita, dan anak-anak, saya minta maaf untuk invasi kami ke tanah ini,” ucap pilot jet tempur Rusia, Sergey Galkin sambil berlinang air mata.

Sergey Galkin bahkan secara terang-terangan menyebut bahwa seluruh petinggi militer negaranya merupakan orang yang pengecut.

Baca Juga: Gempa 7,3 Magnitudo di Fukushima Jepang, Menewaskan korban Hingga Cedera

Baca Juga: Ramalan Zodiak Leo Hari Ini, 17 Maret 2022: Harian, Kesehatan, Cinta, dan Karir

Sergey juga meminta kepada Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menghentikan pergerakan militer ke Ukraina.

Dirinya menjelaskan bahwa tujuan dilakukannya invasi adalah untuk melindungi warga Ukraina dari fasisme dan tirani yang disebut telah muncul di negara pimpinan Volodymyr tersebut.

Akan tetapi secara mengejutkan perintah tersebut justru beralih haluan menjadi penyerangan dan perebutan ibu kota Kiev.

Halaman:

Editor: Tiko Septianto

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X