BLORA.SUARAMERDEKA.COM - Post COVID Syndrome atau lebih dikenal dengan Long COVID merupakan suatu kondisi dimana seseorang terjangkit virus COVID-19 selama lebih dari sebulan.
Hal ini banyak sekali dikeluhkan oleh seluruh masyarakat dunia karena mereka yang seharusnya bisa sembuh dalam 14 hari harus melakukan perawatan lagi hingga lebih dari sebulan.
Terkait kasus ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memberikan penjelasan terkait kondisi ini.
Dr Janet Diaz selaku Manajemen klinis WHO menyebutkan jika pasien tersebut sembuh kurang dari sebulan, maka kasus tersebut bukanlah long COVID.
Baca Juga: Dua Pasangan Ganda Campuran Indonesia Masih Bertahan di German Open 2022
"Tetapi jika gejala itu hilang dalam seminggu, atau beberapa minggu, atau sebulan setelah dinyatakan sembuh dari COVID, maka kami tidak menganggapnya sebagai long COVID," kata dr Janet.
Dr Janet juga menjelaskan tiga gejala umum long COVID yang diketahui telah diidap oleh lebih dari 200 orang.
Gejala yang disebutkan oleh dr Janet meliputi:
1. Mudah kelelahan
Mudah kelelahan biasanya akan bertahan selama seminggu lebih bagi pengidap long COVID.
Gejala ini merupakan gejala yang paling sering terjadi.
Baca Juga: Memiliki Keluhan Pada Bagian Ginjal? Konsumsi 6 Minuman Ini
2. Gangguan Pernapasan
Gejala satu ini juga banyak dilaporkan oleh para pengidap long COVID.
Artikel Terkait
Berharap Berangkatkan Jemaah Haji 2022, Kemenag: Kami Sedang Memepersiapkan Diri
Ramalan Zodiak Cancer 12 Maret 2022: Harian, Kesehatan, Cinta, dan Karir
Tidak Setuju Dengan Pengunduran diri KH Miftachul Akhyar, MUI Jateng: Sosoknya Masih Dibutuhkan Oleh Umat