BLORA.SUARAMERDEKA.COM - Twitter mengungkapkan telah menghapus 3.465 akun propaganda yang telah beroperasi dan didukung pemerintah.
Di mana akun-akun tersebut ditautkan pada 6 negara, yaitu China, Meksiko, Rusia, Tanzania, Uganda, dan Venezuela.
Raksasa media sosial itu mengatakan dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan pada Kamis (2/12/2021).
Yakni sebagian besar profil yang dihapus atau sebanyak 2.048 adalah narasi Partai Komunis China yang diperkuat terkait dengan perlakuan terhadap para warga Uighur di Provinsi Xinjiang, China.
Kemudian 112 akun lain yang dihapus itu terhubung ke Changyu Culture.
Sebuah perusahaan swasta yang didukung oleh Pemerintah Daerah (Pemda) Xinjiang, sebagaimana dilansir dari stasiun berita Al Jazeera, Jumat (3/12/2021).
Sementara itu, China telah lama dituduh melakukan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) terhadap kelompok etnis yang sebagian besar Muslim.
Aktivis dan pakar HAM Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan setidaknya 1 juta orang Uighur ditahan di kamp-kamp di wilayah barat yang terpencil.
Para aktivis dan beberapa politisi Barat menuduh China menggunakan penyiksaan, kerja paksa, dan sterilisasi.
Baca Juga: Mahasiswa UMK Kudus Ciptakan Alat Canggih yang Sampai Dilirik Negara Kroasia, Berikut Penampakannya
Di sisi lain, Cina menyangkal pelanggaran HAM di Xinjiang dan mengatakan kamp-kampnya diperlukan untuk "memerangi ekstremisme" dan memberikan pelatihan kejuruan.
Di Uganda, Twitter juga menghapus jaringan 418 akun yang terlibat dalam aktivitas tidak autentik yang terkoordinasi guna mendukung Presiden Uganda Yoweri Museveni dan partainya, Gerakan Perlawanan Nasional.
Selain itu, hampir 270 akun juga ditutup di Tanzania setelah ditemukan pengajuan laporan itikad buruk di Twitter, yang menargetkan anggota dan pendukung FichuaTanzania, sebuah kelompok hak-hak sipil.
Artikel Terkait
China Buat Sayembara Siapa Saja yang Bisa Dapat Petunjuk Sumber dari COVID 19 Diganjar Hadiah Rp 222 Juta
Berikut Indikator Kekayaan Negara China yang Salip Amerika
Iran dan Amerika Serikat Bentrok Karena Pencurian Minyak Sembilan Tentara Tewas