Perkutut Noroyono memiliki pengetahuan yang dalam karena selalu nampak menunduk dan memperhatikan.
Filosofi yang terkandung dalam perkutut Noroyono yang selalu menunduk seperti juga selalu menghormati yang lebih tua dan menghargai yang lebih muda.
Mengarahkan yang muda untuk selalu taat pada ajaran-ajaran budi pekerti yang luhur dan patuh menjalani tugas –tugas hidup untuk perdamain dan kesejahteraan untuk semua makluk yang kelihatan dan tidak kelihatan dalam arti luasnya untuk menjaga kemurnian alam semesta agar seimbang.
Kata Noroyono berasal dari bahasa Sansekerta yaitu Narayana atau Narayan reingkarnasi dari dewa Wisnu.
Noroyono yang dalam kisah Mahabarata adalah sebutan lain dari Krisna yang merupakan titisan Dewa Wisnu dan pamomong para Pandawa.
Perkutut Noroyono cocok dipelihara untuk semua kalangan namun paling baik jika dipelihara oleh ilmuwan dan akademisi.
Suatu keahlian yang membutuhkan pendalaman dan ketelitian akan sangat cocok memelihara burung perkutut ini.
Yang paling cocok memelihara perkutut Noroyono adalah guru, pendidik, budayawan, pejabat pemerintahan, pegiat seni, dan lainnya juga sangat cocok.
Berikut itu aura mistis yang terkandung dalam perkutut lokal katuranggan noroyono, aura gaib Krisna sang pamomong Pandawa.
Artikel Terkait
Ciri Lengkap Katuranggan Perkutut Lokal Songgo Ratu, Bukan Cuma Berciri Jambul di Kepala
Memiliki Perbawa Mirip Kalangan Ningrat, Begini Sifat Burung Perkutut Lokal Katuranggan Songgo Ratu
3 Jenis Burung Perkutut 'Pegangan' Pengusaha dan Pedagang, Pendatang Rezeki dan Keberuntungan
7 Jenis Perkutut Peliharaan Raja Zaman Dulu, Junjung Derajat, Magnet Rezeki dan Keberuntungan
Perkutut Lokal Katuranggan Noroyono, Ciri Khusus dan Tuah Serta Yoni