Harga Mie Instan Bakal Naik, Anak Kost akan Menangis Mendengar Kata Ini

- Senin, 14 Maret 2022 | 07:21 WIB
Ilustrasi mie instan (foto: pixabay.com)
Ilustrasi mie instan (foto: pixabay.com)

BLORA.SUARAMERDEKA.COM - Jokowi mengemukakan, perang antara kedua negara tersebut telah membuat harga Gandum melonjak. Indonesia pun bisa terkena imbasnya, lantaran lebih dari 20% produk Gandum diimpor dari Rusia dan Ukraina.

Berdasarkan FAO Food Price Index, Rusia terjadi kenaikan pangan 12,3%, Amerika Serikat (AS) 6,9%, Turki 55,6%, India 5,4%, dan Uni Eropa (UE) 4%. "Alhamdulillah kita masih di angka 3%, tapi sampai kapan kita bisa menahan seperti ini," tambah Jokowi.

Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) Adhi S. Lukman membeberkan, pelaku usaha Gandum dalam negeri akan menaikkan harga sebesar 3-5 persen.

Baca Juga: Kisah Awal Perang Chechnya Dengan Rusia di Tahun 1991

Penaikan harga terpaksa dilakukan, mengingat saat ini kenaikan harga Gandum di pasar dunia sudah mencapai 10-15 persen. Namun demikian, Adhi Lukman belum bisa memastikan kapan pelaku usaha beramai-ramai menaikkan harga tersebut.

Ditambah adanya kelangkaan kontainer membuat harga kontainer naik berlipat-lipat. Hal itu membuat barang logistik akan lebih mahal sampai ke konsumen hingga ancaman kenaikan inflasi.

"Untungnya inflasi di negara kita masih terkendali dengan baik masih 2,2%, coba lihat di Turki 48,7%. Amerika yang biasanya di bawah 1%, sekarang sudah di 7,5%. India sudah 6%, Rusia sudah 8,7% tapi nggak tahu hari-hari ini. Situasi seperti ini, dunia," tandasnya.

Baca Juga: Longsor di Nagreg, Jalur Lalu Lintas Garut-Bandung Tersendat

Kenaikan harga Gandum sendiri pada saatnya akan memengaruhi harga produk turunannya seperti mie dan roti. Ini adalah produk yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia.

Jadi saat harga Gandum melonjak gara-gara konflik di Ukraina, maka jangan kaget kalau harga sejumlah kebutuhan pokok bakal ikut naik. Dalam beberapa waktu ke depan, mungkin harga mie, roti, dan sereal akan terkerek.

"Kami memperkirakan harga roti, sereal, dan mie instan akan naik, atau setidaknya ukurannya bakal menyusut seperti tahu dan tempe saat harga kedelai naik. Tahun lalu, Indonesia mengimpor Gandum senilai US$ 946 juta dari Ukraina, porsi terbesar dari keseluruhan impor HS10 yang sebesar US$ 3 miliar," papar Putera Satria Sambijantoro, Ekonom Bahana Sekuritas, dalam risetnya.

Baca Juga: Madura United Dikalahkan Persib dengan Skor Tipis 3-2

Kalau ini benar-benar terjadi, maka dampaknya juga akan dirasakan oleh penduduk miskin di Tanah Air. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, mie instan adalah salah satu komoditas pangan yang banyak dikonsumsi oleh rakyat miskin.

Editor: Joko Susanto

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Resep Sup Tahu Korea, DIjamin Sukses Diet Anda

Sabtu, 1 Januari 2022 | 15:08 WIB
X