BLORA.SUARAMERDEKA.COM – Inflasi yang sangat tinggi menjadi tantangan terbesar kondisi perekonomian saat ini.
Hal ini kemudian direspon oleh berbagai bank sentral dengan cara meningkatkan suku bunga.
Menurut Direktur Utama BRI Sunarso dalam diskusi daring capital market Summit & Expo 2022, dampak dari konflik Ukraina dan Rusia juga memicu yang mengakibatkan adanya krisis pangan dan energi.
Sunarso menjelaskan bahwa untuk menghadapi situasi ekonomi saat ini karena tantangan-tantangan kedepan, pihaknya telah memetakan kondisi melalui empat matriks yang menjadi dasar antisipasi atau mitigasi risiko.
Baca Juga: Kapan Pencairan BSU Tahap 7? Begini Cara Cek Penerima BLT Rp600.000 Lewat Akses kemnaker.go.id
Kondisi Pertama, adalah ekonomi pulih, inflasi naik dan kualitas kredit memburuk. Pada kondisi tersebut mitigasi yang BRI lakukan diantaranya mempercepat proses write-offs agar recovery rate yang lebih tinggi, serta mempertahankan coverage ratio yang besar.
“Oleh karenanya BRI menyediakan coverage ratio terhadap NPL yang mencapai 266%,angka tersebut lebih dari cukup. Maka jika terjadi pemburukan situasi, maka BRI aman, dan nasabah juga aman. Kemudian tumbuh secara selektif, dengan pemantuan kualitas pinjaman yang intensif,” katanya.
Kedua, kondisi ekonomi membaik dengan inflasi terkendali dibarengi kualitas kredit membaik. Maka, langkah yang diambil adalah mempercepat proses write-offs supaya mendapat recovery rate yang lebih tinggi. Namun menurunkan coverage ratio, mengurangi bantalan untuk tumbuh.
Kemudian melakukan enhance risk-based pricing model untuk meningkatkan daya saing produk dan kemudian Loan Portofolio Guideline (LPG) yang dikendorkan sehingga kredit dapat dipacu untuk lebihi cepat tumbuh.
Baca Juga: Jadwal Pencairan BSU Tahap 7, Beserta Cara Cek dan Syarat Pencairan Penerima BLT Rp600.000
Ketiga, kondisi ekonomi tetap stagnan namun inflasi tetap terkendali dengan kualitas kredit membaik. Strategi yang diambil adalah tumbuh secara selektif dengan melonggarkan sedikit Loan Portofolio Guideline (LPG) menjadi moderat. Hal ini mempertahankan coverage ratio yang tinggi untuk bantalan dan melakukan simulasi stress-test untuk memastikan bisnis BRI aman.
Keempat, apabila yang paling buruk adalah ekonomi tetap stagnan dengan inflasi yang naik serta kualitas pinjaman memburuk. “Maka strategi kami tumbuh secara terbatas, pengaturan Loan Portofolio Guideline (LPG) yang lebih ketat, mempertahankan coverage ratio yang tinggi. Itulah kira-kira 4 matriks kemungkinan kondisi ekonomi yang mungkin terjadi kedepan,” jelasnya.
3 Kunci Pertumbuhan BRI

Artikel Terkait
Jadwal Pencairan BSU Tahap 7, Beserta Cara Cek dan Syarat Pencairan Penerima BLT Rp600.000
Kapan Pencairan BSU Tahap 7? Begini Cara Cek Penerima BLT Rp600.000 Lewat Akses kemnaker.go.id
Pawai Ribuan Santri Khozinatul Ulum Blora Berlangsung Meriah
Seorang Perempuan Bercadar Bawa Senjata Terobos Pengamanan Istana Presiden Jokowi, Ini yang Terjadi
15 Kode Promo Gojek untuk GoCar, GoRide, GoFood, GoSend, GoShop Rabu 26 Oktober 2022, Ada Diskon 90 Persen