Ratusan Pengasuh Ponpes di Blora ‘Ngaji’ Wawasan Kebangsaan, Gus Labib: Bisa Diaplikasikan ke Pesantren

BLORA.SUARAMERDEKA.COM - Upgrade wawasan kebangsaan kepada santri terus dilakukan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PB NU).

Salahsatunya yang dilaksanakan di Pondok Pesantren (Ponpes) Khozinatul Ulum Blora, Senin (19/12/2022).

Kegiatan rutin tersebut melibatkan ratusan santri dan juga ratusan pengasuh Ponpes di Blora.

Hadir sebagai pematerindalam kegiatan tersebut yakni KH Ulil Abshar Abdala yang juga merupakan Ketua Lakpesdam PBNU. Juga KH Abdul Ghofur Maimoen yang merupakan Rais Syuriyah PBNU, KH Muharror Ali selaku pengasuh Ponpes Khozinatul Ulum Blora.

Baca Juga: Viral Intel Menyamar Jadi Wartawan, Begini Kisah Iptu Umbaran Wibowo Hingga Diangkat Jadi Kapolsek

Beberapa tokoh politik Blora juga hadir pada kesempatan itu. Diantaranya, Bupati Blora Arief Rohman dan Ketua Komisi D DPRD Blora, Ahmad Labib Hilmy.

Disela-sela kegiatan, Gus Labib - sapaan akrab Ahmad Labib Hilmy mengatakan pemberian wawasan kebangsaan untuk para santri sangatlah diperlukan.

“Sehingga melalui wawasan itu bisa dikembangkan dan diaplikasikan ke dalam pesantren,” ujar Gus Labib.

Menurutnya, kondisi negara saat ini memang berbeda. Dimana muncul perubahan dinamika dalam diri masyarakat yang luar biasa.

Melalui wawasan kebangsaan itu, lanjutnya, bisa memberikan bekal positif kepada para santri untuk memahami dinamika tersebut.

Baca Juga: Gus Labib dan Bupati Arief Kagumi Potensi Vloger Lokal dalam Lomba Pengenalan Wisata di Blora

“Ditambah isu radikalisme masih juga ada, sehingga memang sangat perlu dengan adanya materi wawasan kebangsaan diberikan kepada para santri,” tuturnya.

Hal senada juga diungkapkan Pengasuh Ponpes Khozinatul Ulum Blora KH Muharror Ali. Dalam kegiatan yang bertajuk ‘Halaqoh Fikih Peradaban’ itu, Mbah Yai Harror - sapaan akrabnya mengatakan kepekaan santri sangat dibutuhkan dalam kondisi sosial saat ini.

“Khususnya menyikapi hal-hal yang baru dalam kehidupan masyarakat, sehingga tidak memunculkan sikap apatis dari santri,” ujarnya.***