BLORA.SUARAMERDEKA.COM - Perhatian untuk kesejahteraan guru madrasah khususnya di Kabupaten Blora sangat minim.
Terbukti masih ada yang mendapatkan penghasilan/gaji yakni Rp600 ribu dalam satu tahun.
Hal itu diungkapkan oleh Ketua Komisi D DPRD Blora, Ahmad Labib Hilmy.
Menurutnya, saat ini pemerintah masih hanya fokus peningkatan kesejahteraan honorer.
“Namun melupakan guru madrasah, ini adalah bentuk kesenjangan juga,” ujar politisi PKB ini, Sabtu (26/11/2022).
Baca Juga: DPRD 'Cium’ Ada Indikasi Setoran Uang Supaya Peserta P3K Guru di Blora Lolos Seleksi Observasi
Padahal, lanjutnya, guru madrasah juga memiliki peran penting dalam hal pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM).
“Coba dibayangkan, dalam satu tahun gajinya jika ditotal ada yang hanya Rp600 ribu, bagaimana keberlangsungan hidupnya nanti, apakah bisa fokus dalam mencedaskan putra putri bangsa?. Ini seharusnya jadi perhatian,” katanya.
Gus Labib - sapaan akrabnya juga sering mendapat laporan adanya kesenjangan kesejahteraan antara guru sekolah formal dengan madrasah.
Artikel Terkait
Anggota Dewan Blora Ini Getol Perjuangkan Kebutuhan Sarpas Pendidikan
Audiensi Petanesia Blora dengan Camat Cepu untuk Kolaborasi Penanganan dan Antisipasi Banjir di Cepu
DPRD 'Cium’ Ada Indikasi Setoran Uang Supaya Peserta P3K Guru di Blora Lolos Seleksi Observasi