Seno juga mengaku ada tawaran sejumlah uang kepada peserta aksi demo dari seseorang.
Supaya berhenti mengusut kecurangan seleksi perangkat desa ini. “Ada tawaran satu miliar itu benar, bahkan tawaran sekarang nilainya lebih tinggi,” ungkapnya.
Dirinya enggan secara gamblang mengatakan siapa orang yang dimaksud tersebut. Meskipun sempat didesak untuk menyebutkan inisial.
Sementara itu, Ketua Calon Perangkat Gagal (Capraga) Blora, Budi Ismail yang juga ikut dalam aksi itu berharap kasus kecurangan pengisian perangkat desa terungkap.
Ia mengaku pernah dibungkam dengan uang agar berhenti mengusut kecurangan tes perangkat desa.
“Kami bangkit untuk membongkar kecurangan perades. Kami pernah ditawar Rp150 juta untuk tidak melanjutkan gerakan ini," ucapnya.
Dikatakannya, dengan adanya aksi hari ini, akan ada konsolidasi lagi di masing-masing kecamatan untuk menggalang kekuatan untuk membongkar kecurangan perades ini.
Sementara itu, Ketua DPD Partai Perindo Blora, Bambang AW ketika dikonfirmasi awak media enggan untuk menjawab tuduhan Seno tersebut.
“Saya masih di Jakarta,” jawab Bambang ketika dihubungi melalui seluler.***
Artikel Terkait
Bupati Blora Arief Rohman Upayakan Kerajinan Kayu Jati Masif Rambah Pasar Timor Leste
Apa Keuntungan Jadi Sister City? Sebuah Kerjasama yang Dilakukan Pemkab Blora dengan Kota Maju di Luar Negeri
Melihat Kreasi Sepeda Bambu dari Warga Bradag Ngawen, Bupati Blora sampai Kepincut dan Ikut Promosikan
VIRAL!! Pimpin Demo Ratusan Masa, Ketua Pemuda Pancasila Blora 'Terpeleset' Sebut Gratifikasi jadi Gravitasi