BLORA.SUARAMERDEKA.COM - Kondisi tanah pertanian di Kabupaten Blora diketahui sangat memperihatinkan.
Hal tersebut diketahui saat PT Pupuk Indonesia (Persero) melakukan uji sample tanah di Desa Prantakan, Kecamatan Bogorejo bekerjasama dengan Ormas Pencinta Tanah Air Indonesia (Petanesia) Kabupaten Blora, Selasa (28/6/2022).
“PH rendah diangka 5, padahal normalnya 6. Di atas 6 juga tidak baik,” kata Petugas Penguji Sample Tanah PT Pupuk Indonesia, Hendro Saputro.
Kondisi tersebut lantaran penggunaan pestisida yang terlalu berlebihan. Sehingga berdampak kepada kualitas tanah.
“Sehingga PH nya tinggi. Dampaknya, mencukupi kebutuhan tanaman namun tidak menambahi kebutuhan tanaman,” katanya.
Ada dua titik lahan yang diambil samplenya untuk diuji kualitas tanahnya.
Satu titik lahan di tegalan milik warga, satu lagi di tanah persawahan bengkok desa.
Hasilnya, kualitas tanah sama-sama mengkhawatirkan. “Perlu penambahan pupuk organik sebenarnya disini,” ujarnya.
Artikel Terkait
Tiga Pemuda Ini Akan Wujudkan Mimpi Ganjar Bangun Big Data Pertanian Jateng
Data Lapangan Kerja Sektor Pertanian di Blora Semakin Ditinggalkan, Beralih ke Manufaktur
PPPK Blora yang Sudah Terima SK Diminta Taat Zakat, Ini Alasannya