BLORA.SUARAMERDEKA.COM - Tingginya angka perceraian di Kabupaten Blora menggambarkan sebuah ketahanan keluarga masih sangat minim.
Khususnya ketahanan keluarga di usia muda.
Hal itu dikatakan oleh Ketua Dinas Pengendalian Penduduk (Dalduk KB) Blora, Purwanto, dalam sosialisasi ‘Pembangunan Ketahanan Keluarga’ yang bekerjasama dengan Petanesia Blora di Balai Desa Semanpir, Jepon, Kamis (17/2/2022).
“Tingginya angka kasus perceraian di Blora (usia muda) menunjukan jika ketahanan keluarga masih sangat rentan, itulah sebabnya sosialisasi ini kami lakukan,” kata Purwanto.
Baca Juga: Bupati Arief Rohman Luncurkan Majelis Pecinta Sholawat Nariyah dan gerakan Sedekah Online
Adapun sosialisasi kali ini dilakukan kepada usia-usia muda yang sudah berkeluarga di wilayah tersebut.
“Ini kita lakukan sebagai bentuk penekanan angka perceraian di usia muda,” terangnya.
Ia juga mengucapkan terimakasih kepada Petanesia Blora yang memberikan ruang untuk ikut berpartisipasi dalam penekanan angka perceraian.
“Ini merupakan tugas kita bersama-sama,” ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Petanesia Blora, Alip Murtopo mengatakan tingginya angka perceraian di Blora tersebut disebabkan berbagai faktor.
“Mulai dari perkawinan di usia dini, ketidak siapan laki-laki dan perempuan dalam berkeluarga, itu beberapa faktor sebenarnya masih banyak lagi,” kata Alip.
Dalam sosialisasi tersebut juga dilaksanakan protokol kesehatan ketat.
Semua peserta yang hadir harus melalui cek suhu tubuh dan surat vaksin.
“Alhamdulillah sudah divaksin semua dan setiap peserta yang hadir harus di cek suhu tubuh, sebagai upaya meminimalisir penyebaran Covid-19,” tuturnya.***
Artikel Terkait
Stunting Tinggi, Petanesia Blora Lakukan Sosialisasi Pencegahan ke Usia Produktif sampai Pelosok Desa
Sosialisasi Bersama Petanesia Blora di Rowobungkul, Gus Labib Jadi Sasaran Ibu Muda Berswafoto
Jumat Berkah, Ormas Petanesia dan Baznas Blora Bagi Ratusan Nasi Box