Baca Juga: Premier League 2021: Firmino Hattrick, Liverpool Cukur Watford 5 Gol
Yakni yang berkaitan dengan rempah-rempah untuk mengatasi pandemi COVID 19.
Kondisi kala itu juga tergambar dalam buku Mededeelingen van Burgerlijke Gezondheid Dienst.
“Pemerintah, swasta, maupun penduduk terus bergerak untuk mengatasinya,” tulis dalam buku karangan Mededeelingen van Burgerlijke Gezondheid Dienst dikutip dari Pikiran-Rakyat.com berjudul ‘Sejarah Warga Rembang dan Blora Lawan Pandemi Flu Spanyol 1918, Pakai Cabai dan Temulawak’, Minggu (17/10/2021).
Masyarakat Jawa saat itu sangat percaya pada ramuan jamu dari bahan-bahan herbal.
Pengobatan medis modern yang belum begitu dikenal masyarakat membuat kebanyakan orang beralih pada jamu untuk menyembuhkan pasien.
Baca Juga: Jadwal Lengkap Siaran Langsung Premier League Minggu Ini, 16-19 Oktober 2021
Baca Juga: Driver Ojol Ungkapkan Soal Kejadian Kakek Suhud, Ternyata Baim Wong Orangnya Begini...
Harganya yang terjangkau juga menjadi faktor pendukung lainnya.
Penduduk Rembang menggunakan temulawak sebagai bahan utama yang bisa mencegah rasa dingin dan memulihkan semangat fisik pasien.
Selain Rembang, penduduk Blora juga memanfaatkan dua jenis bahan herbal untuk mengobati Flu Spanyol.
Kedua bahan tersebut ialah cabai lempuyang dan temulawak. Jamu ini menjadi salah satu yang cukup mudah ditemui saat itu.***
Artikel Terkait
Pandemi Covid Masih Melanda, Personel Polres Blora Diminta Buka Masker, Ada Apa?
Bupati Blora Angkat Bicara Soal Dugaan Manipulasi Data dalam Seleksi PPPK Guru Tahap I
Habib Anis Shahab Jadi Magnet Sholawatan di Ponpes Kampoeng Pitulikur Kradenan Blora