BLORA.SUARAMERDEKA.COM - Kasus dugaan manipulasi data dalam seleksi kompetensi tahap I Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) guru di Kabupaten Blora sedang ramai.
Guru di dua sekolah di Kecamatan Jepon diduga yang melakukan manipulasi tersebu. Karena sedang ramai tersebut, Bupati Blora Arief Rohman akhirnya angkat bicara.
Dikatakan orang nomor satu di Blora tersebut, pihaknya sudah menerima banyak laporan atas dugaan manipulasi tersebut.
"Kita buka ruang untuk sanggah atau klarifikasi, kalau ditemukan ada pemalsuan itu ya akan kita evaluasi," ujar Arief, Rabu (13/10/2021).
Baca Juga: 12 Makanan Ini Bisa Membuat Berat Badan Jadi Ideal, Salahsatunya Pasta
Baca Juga: 7 Manfaat Kopi Bagi Tubuh, Nomer 3 Pasti Kalian Kaget
Baca Juga: Simak! Sanksi ASN yang Nekad Bepergian Luar Kota dan Cuti saat Libur Maulid Nabi Muhammad SAW
Bagi pihak, lanjutnya, yang menemukan bukti bahwa ada manipulasi, pihaknya mempersilahkan untuk memanfaatkan masa sanggah terhadap seleksi tersebut.
Arief pun akan menindak tegas oknum siapapun yang 'bermain' dalam proses seleksi tersebut.
"Kalau memang ditemukan ya kita tindak," ujarnya. Pihaknya juga menyampaikan terimakasih kepada pihak apabila menemukan sebuah kecurangan dalam proses seleksi. Untuk kemudian dilaporkan di Pemkab Blora.
Seperti diketahui, sejumlah guru yang merasa dirugikan akibat adanya manipulasi data tersebut kemudian melaporkan ke Dinas Pendidikan Kabupaten Blora.
Pengaduan tersebut ditujukan kepada Guru Tidak Tetap (GTT) di Kecamatan Jepon yang membuat data tidak sesuai dengan fakta.
Baca Juga: Hasil Piala Thomas dan Uber Cup 2021: Jonatan Christie Tuntaskan Perlawanan Wang Tzu Wei
Artikel Terkait
Belum Lolos di Seleksi PPPK Tahap I? Jangan Putus Asa, Ayo Coba Lagi di Tahap II, Ini Jadwal dan Alurnya
Seleksi PPPK Guru Tahap 2 Segera Dibuka 24 Oktober, Begini Syarat dan Cara Daftar
Peserta SKD Calon PPPK dan CPNS di Lamongan Dapat Fasilitas Tes Swab Antigen Gratis